Pernahkah Anda mendengar nama buah Ciplukan? Jika Anda pernah hidup di desa atau setidaknya pernah merasakan kehidupan desa saat Anda kecil atau ketika pulang kampung, Anda pasti kenal dengan buah yang satu ini.
Dengan tinggi yang hanya sekitar 20 - 30 cm, pohon ciplukan biasanya tumbuh didaerah semak atau di pingir-pinggir kebun. Bentuk dan rasa buahnya seperti buah tomat berukuran kecil dengan pelindung tipis yang menyerupai lampion berwarna hijau dan akan berubah menjadi kuning jika sudah masak.
Tanaman ini seringkali hanya dianggap sebagai tanaman hama pengganggu karena tumbuh liar di antara tanaman-tanaman para petani. Namun, siapa sangka jika tanaman ini ternyata memiliki banyak khasiat yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, Ciplukan atau dalam nama latinnya disebut sebagai Physalis Angulata L, memiliki aktivitas sebagai anthiperglikemik, antibakteri, antivirus, imunostimulan dan imunosupresan (imunomodulator), antiinflamasi, antioksidan dan sitotoksik.
Kandungan kimia atau senyawa aktif yang terkandung didalamnya antara lain saponim, flavonoid, polifenol, dan fisalin. Komposisi lainnya berupa protein, minyak lemak dengan komponen utama asam palmitat dan asam stearat.
Salah satu manfaat utama buah Ciplukan diyakini sangat efektif sebagai penurun kadar gula darah atau antidiabetes. Pohon Ciplukan yang sudah berbuah diambil / dicabut beserta akar-akarnya kemudian setelah dibersihkan dilayukan dan direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tersisa 1 gelas, kemudian disaring dan dapat langsung diminum.
Nama lain: cecenet, cecendet dan nyurnyuran.
(Dari berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar